Kamis, 25 Desember 2014

Tahukah Kalian? "Sebuah Pernyataan oleh IMAM GHAZALI"

Pada suatu ketika, Imam Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya.
Ketika murid-muridnya sudah terkumpul. Imam Ghazali memberikan suatu pertanyaan. “Apa yang Paling DEKAT?”. Para murid ada yang menjawab keluarga, istri, sanak saudara, dan kerabat. Imam Ghazali membenarkan hal itu. “yang paling dekat adalah KEMATIAN” jawab Imam Ghazali. Dalam Al-Qur’an diterangkan bahwa setiap yang bernyawa pasti merasakan MATI. Jadi yang namanya mati sudah menjadi suatu hal yang pasti dan dekat sehingga tidak bisa ditolak lagi

Pertanyaan berikutnya “Apa yang paling JAUH?”. Para murid Imam Ghazali ada yang menjawab langit, china, negeri seberang, dsb. Imam Ghazali membenarkan hal tersebut sehingga beliau mengucapkan “yang paling jauh itu adalah MASA LALU“. Begitu banyak hal yang sudah terlewati. Dari semenjak kita lahir di dunia, hingga dewasa saat ini. Begitu banyak pula suatu kejadian dan pengalaman yang kita alami. Hal itu tidaklah mungkin akan kita rasakan kembali atau kita ulangi lagi. Maka dari itu, masa lalu merupakan sesuatu yang  sangat jauh sehingga sangat sulit kita untuk gapai lagi.

Berikutnya Imam Ghazali bertanya lagi, “Apa yang paling BESAR?”. Para murid ada yang menjawab gajah, atau binatang-binatang besar lainnya. Imam Ghazali membenarkan kembali jawab para muridnya sambil mengucapkan, “yang paling besar adalah NAFSU“. Ada yang menuhankan nafsunya hingga tidak malu lagi untuk berbuat yang dikatakannya benar padahal jika diteliti lagi malah salah dan hampir dikatakan benar-benar melenceng dari kebenaran. Rasulullah SAW pernah bersabda yang intinya bahwa Jihad sekarang adalah melawan hawa nafsu. Begitu besarnya hingga melawan nafsu dikatakan sebagai jihad. Dengan nafsu ini pun kita bisa melupakan Tuhan kita.

Selanjutnya Imam Ghazali memberikan pertanyaan kembali kepada murid-muridnya. “Apa yang paling BERAT?”. Ada yang menjawab Gunung, Bukit, dan lain sebagainya,  “yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH“. Amanah atau tanggung jawab harus kita tunaikan sesuai dengan porsi dan kadarnya, sehingga tidak ada yang merasa terdzhalimi karena salah memperlakukan amanah. Bila tidak berhati-hati terhadap amanah yang telah diberikan, kemungkinan besar kita tidak lagi menjadi muslim yang bisa dipercaya. Apalagi amanah ini akan dipertanggungjawabkan kepada Allah nanti di Yaumul Mizan. Sehingga memegang amanah sangat berat dibanding dengan memikul gunung bila kita tidak benar-benar menunaikannya dengan pas.

“Apa yang paling RINGAN?”, tanya Imam Ghazali lagi kepada murid-muridnya. Murid-muridnya ada yang menjawab kapas, dan lain-lain. Imam Ghazali lagi-lagi membenarkan ucapan para muridnya. “yang paling ringan adalah MENINGGALKAN SHALAT“. Iya, bila kita lihat keadaan sekarang. Umat muslim di Indonesia khususnya. Kita bisa melihat fenomena Islam KTP, Islam yang tercantum di KTP saja tapi pengamalan ibadahnya tidak ada sama sekali, seperti shalat atau mengaji. Bahkan ada yang dengan mudahnya menggampakan shalat. dan sampai-sampai banyak pula yang meninggalkan shalat. Fenomena inilah yang memang pantas kita sebut sesuatu yang ringan.

Pertanyaan terkahir yang dilontarkan Imam Ghazali untuk murid-muridnya adalah “Apa yang paling TAJAM?”. Para murid menjawab Pisau, Pedang, dan alat potong lainnya. Imam Ghazali membenarkan hal tersebut. Imam Ghazali berkata “yang paling tajam adalahLISAN“. Lisan bisa menusuk hati saudara-saudara kita, tanpa kita niati dan sadari. Lisan ini lebih tajam dari pedang, hasil tusukannya tidak dengan mudah kita obati. Bila pedang menusuk orang bisa disembuhkan dengan obat-obatan. Tapi bila hati sudah tertusuk oleh lisan, maka sangat susah dan sulit untuk diobati. Bisa diobati pun terkadang cukup lama dan masih teringat ucapan-ucapan yang menyakitkan. Untuk itu kita patut menjaga Lisan ini yang lebih tajam dari pisau atau pedang.


Bentuk Kunci Surga

SEPERTI APAKAH BENTUK KUNCI SURGA??

Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam telah menunjukkan pada umatnya apa kunci surga itu, sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits yang mulia, beliau bersabda:
“Barang siapa mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah dengan penuh keikhlasan, maka dia akan masuk surga.“ (HR. Imam Ahmad dengan sanad yang shahih).
Ternyata, kunci surga itu adalah Laa ilaahaa illallah, kalimat Tauhid yang begitu sering kita ucapkan. Namun semudah itukah pintu surga kita buka?
Bukankah banyak orang yang siang malam mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah, tetapi mereka masih meminta-minta (berdoa dan beribadah) kepada selain Allah, percaya kepada dukun-dukun dan melakukan perbuatan syirik lainnya? Akankah mereka ini juga bisa membuka pintu surga? Tentu tidak mungkin!
Dan ketahuilah, yang namanya kunci pasti bergerigi. Begitu pula kunci surga yang berupa Laa ilaaha illallah itu, ia pun memiliki gerigi. Jadi, pintu surga itu hanya bisa dibuka oleh orang yang memiliki kunci yang bergerigi.
Al Imam Al Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya (3/109), bahwa seseorang pernah bertanya kepada Al Imam Wahab bin Munabbih (seorang tabi’in terpercaya dari Shan’a yang hidup pada tahun 34-110 H),
“Bukankah Laa ilaaha illallah itu kunci surga?” Wahab menjawab: “Benar, akan tetapi setiap kunci yang bergerigi. Jika engkau membawa kunci yang bergerigi, maka pintu surga itu akan dibukakan untukmu!”
Lalu, apa gerangan gerigi kunci itu Laa ilaaha illallah itu?
Ketahuilah, gerigi kunci Laa ilaaha illallah itu adalah syarat-syarat Laa ilaaha illallah. Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qashim Al Hambali An-Najdi rahimahullah, penyusun kitab Hasyiyyah Tsalatsatil Ushul, pada halaman 52 kitab tersebut menyatakan, syarat-syarat Laa ilaaha illallah itu ada delapan, yaitu:

Pertama: Al ‘Ilmu (mengetahui)
Maksudnya adalah Anda harus mengetahui arti (makna) Laa ilaaha illallah secara benar. Adapun artinya adalah: “Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, niscaya dia akan masuk surga.” (HR. Muslim).
Seandainya Anda mengucapkan kalimat tersebut, tetapi Anda tidak mengerti maknanya, maka ucapan atau persaksian tersebut tidak sah dan tidak ada faedahnya.

Kedua: Al Yaqin (Meyakini)
Maksudnya adalah Anda harus menyakini secara pasti kebenaran kalimat Laa ilaaha illallah tanpa ragu dan tanpa bimbang sedikitpun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah. Tidaklah seorang hamba bertemu dengan Allah sambil membawa dua kalimat syahadat tersebut tanpa ragu kecuali pasti dia akan masuk surga.” (HR. Muslim).

Ketiga: Al Qobul (Menerima)
Maksudnya Anda harus menerima segala tuntunan Laa ilaaha illallah dengan senang hati, baik secara lisan maupun perbuatan, tanpa menolak sedikit pun. Anda tidak boleh seperti orang-orang musyirik yang digambarkan oleh Allah dalam Al Qur’an:

“Orang-orang yang musyrik itu apabila di katakan kepada mereka: (ucapkanlah) Laa ilaaha illallah, mereka menyombongkan diri seraya berkata: Apakah kita harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kita hanya karena ucapan penyair yang gila ini?” (Ash Shaffat: 35-36).

Keempat: Al Inqiyad (Tunduk Patuh)
Maksudnya Anda harus tunduk dan patuh melaksanakan tuntunan Laa ilaaha illallah dalam amal-amal nyata. Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Kembalilah ke jalan Tuhanmu, dan tunduklah kepada-Nya.“ (Az-Zumar: 54).
Allah Ta’ala juga berfirman:

“Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada ikatan tali yang amat kokoh (yakni kalimat Laa ilaaha illallah).” (Luqman: 22).

Kelima: Ash Shidq (Jujur atau Benar)
Maksudnya Anda harus jujur dalam melaksanakan tuntutan Laa ilaaha illallah, yakni sesuai antara keyakinan hati dan amal nyata, tanpa disertai kebohongan sedikit pun.
Nabi Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Tidaklah seseorang itu bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah dan Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya, dia mengucapkannya dengan jujur dari lubuk hatinya, melainkan pasti Allah mengharamkan neraka atasnya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Keenam: Al Ikhlas (Ikhlas)
Maksudnya Anda harus membersihkan amalan Anda dari noda-noda riya’ (amalan ingin di lihat dan dipuji oleh orang lain), dan berbagai amalan kesyirikan lainnya.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah semata-mata hanya untuk mengharapkan wajah Allah Azza wa Jalla.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Ketujuh: Al Mahabbah (Cinta)
Maksudnya Anda harus mencintai kalimat tauhid, tuntunannya, dan mencintai juga kepada orang-orang yang bertauhid dengan sepenuh hati, serta membenci segala perkara yang merusak tauhid itu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan di antara manusia ada yang menbuat tandingan-tandingan (sekutu) selain Allah yang dicintai layaknya mencintai Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman, sangat mencintai Allah di atas segala-galanya).” (Al-Baqarah: 165).
Dari sini kita tahu, Ahlut Tauhid mencintai Allah dengan cinta yang tulus bersih. Sedangkan ahlus syirik mencintai Allah dan mencintai tuhan-tuhan yang lainnya. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan isi kandungan Laa ilaaha illallah.

Kedelapan: Al Kufru bimaa Siwaahu (Mengingkari Sesembahan yang Lain)
Maksudnya Anda harus mengingkari segala sesembahan selain Allah, yakni tidak mempercayainya dan tidak menyembahnya, dan juga Anda harus yakin bahwa seluruh sesembahan selain Allah itu batil dan tidak pantas disembah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan:

“Maka barang siapa mengingkari thoghut (sesembahan selain Allah) dan hanya beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang teguh pada ikatan tali yang amat kokoh (yakni kalimat Laa ilaaha illallah), yang tidak akan putus….” (Al-Baqarah: 256).

Saudaraku, dari sini dapatlah kita ketahui, bahwa orang yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah hanya dengan lisannya tanpa memenuhi syarat-syaratnya, dia bagaikan orang yang memegang kunci tak bergerigi, sehingga mustahil baginya untuk membuka pintu surga, walaupun dia mengucapkannya lebih dari sejuta banyaknya.


Cerita INSPIRATIF..

Semoga cerita ini menjadi teladan buat kita semua.

Dimana seorang pemuda muslim di tanya dengan 22 pertanyaan oleh seorang pendeta,
pemuda itu berhasil menjawab semua pertanyaan itu..

Lalu pemuda itu balik bertanya dengan hanya 1 pertnyaan tentang kunci surga,lalu pendeta itu gemetar menjawabnya ia takut jemaat gereja marah, Karena jawabannya adalah syahadatain..

Pemuda arab itu menjawab 22 pertanyaan dari pendeta tersebut secara tepat dan lengkap dengan dalil-dalil dari al-qur’an..

Hikmah dari tanya jawab ini sungguh luar biasa..
Sebagian besar pertanyaan ini juga menyangkut tentang umat-umat sebelum Nabi Muhammad dan sebenarnya bisa saja atau syah-syah saja ia jawab tanpa dalil al-quran, hadist, dll. Dan jawaban yang ia berikan mengenai kunci syurga sangat sederhana sekali syahadatain atau 2 kalimat syahadat dengan kata lain Rukun Islam pertama..

1. Sebutkan satu yang tiada duanya?
2. Dua yang tiada tiganya?
3. Tiga yang tiada empatnya?
4. Empat yang tiada limanya?
5. Lima yang tiada enamnya?
6. Enam yang tiada tujuhnya?
7. Tujuh yang tiada delapannya?
8. Delapan yang tiada sembilannya?
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya?
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh?
11. Sebelas yang tiada dua belasnya?
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya?
13. Tiga belas yang tiada em-pat belasnya?.
14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh?
15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu?
19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?


1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,”Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’: 12).
3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.
5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat limawaktu.
6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.
7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk: 3).
8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsyar-Rahman. Allah SWT berfirman,”Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit.Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).
9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan Taurat.
10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).
11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf
12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.”(Al-Baqarah: 60)
13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menying-sing.” (At-Takwir: 18).
15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf didekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala. “Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, “tak ada cercaaan terhadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).
18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69)
20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 28).
22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pun mula hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh pendeta. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?" mendengar pertanyaan itu lidah pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia coba mengelak. Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberi satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! "Pendeta tersebut berkata, "Sesungguhnya aku tahu jawabannya, namun aku takut kalian marah. "Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Pendeta pun berkata, "Jawabannya ialah Asyhadu An La Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah." Lantas pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.